Sehat adalah suatu kondisi tubuh, baik fisik maupun
mental yang berfungsi secara normal.
Berbohong yang merupakan perilaku ternyata memiliki pengaruh terhadap kondisi fisik dan non fisik tubuh kita.
Kajian penelitian aspek berbohong
dari tinjauan kesehatan kekinian telah dapat diungkap bahwa perilaku
bohong menjadi penyebab timbulnya penyakit jantung koroner, stroke dan gagal jantung pada pelakunya.
Ketika seseorang berbohong, maka yang timbul adalah emosi negatif yang
berkembang menjadi stres yang dipendam, dan tanpa sadar psikosomatis
terpicu.

Psikomatis adalah gangguan psikis yang tampil dalam bentuk gejala-gejala fisik.
Bentuk gangguan psikomatis misalanya, naiknya tekanan darah, naiknya kadar asam lambung, sesak nafas,
insomnia, alergi kulit hingga nafsu makan yang hilang.
Awalnya bukan pada gejala fisik, namun dengan adanya pikiran negatif atau masalah emosi, maka berdampaklah pada fisik tubuh.
Tubuh seseorang yang berbohong tersebut
banyak mengeluarkan hormon
yang besarannya seakan sama dengan seseorang yang sedang menghadapi
pilihan yang sangat sulit untuk diputuskan saat itu juga, misalnya lari
kencang.
Berbohong akan selalu menyertai pelakunya. Perasaan bersalah dan
gelisah akan menyebabkan hormon stres keluar sangat beragam, dan pada
umumnya adalah kortisol dan norepinefrin.
Hormon ini menyebabkan degup jantung dan tarikan nafas meningkat, sistem pencernaan melemah, saraf dan otot menjadi
sensitif.
Kortisol sendiri meningkatkan kadar gula darah dan menekan sistem
kekebalan tubuh, sedangkan norepinefrin memicu timbulnya respon yang
membuat detak jantung semakin cepat dan tekanan darah meningkat cepat.
Berbohong sesekali saja memang tidak langsung membuat pelakunya terkena stroke,
namun jika menjadi kebiasaan seiring dengan komplikasi tekanan darah
tinggi, juga dapat beresiko terkena penyakit yang sama dengan seseorang
yang mengalami
stres kronis, seperti kanker, diabetes, jantung koroner, stroke dan gagal jantung kongestif.
Mereka yang berbohong setiap hari atau telah menyimpan rahasia besar
selama bertahun-tahun dimungkinkan akan lenih beresiko mengalami
gangguan
kesehatan dibandingkan yang jarang atau tidak pernah berbohong.